Bila diurut dari sejarah, maka perjuangan ummat Islam Aceh melawan kezaliman dan mempertahankan syariat Islam sampai tahun ini telah berumur 128 tahun. Tidak hanya itu, ummat Islam Aceh turut membantu negeri-negeri lain dari penjajahan dan kezaliman termasuk Indonesia, Thailand, dan semenanjung Malaysia (termasuk Singapura). Berbagai kepentingan, kesenangan, kenikmatan, dan kehormatan serta nyawa telah dikorbankan ummat Islam Aceh demi menegakkan Islam dan membebaskan manusia dari penjajahan manusia atas manusia. Ummat Islam di Aceh sadar betul betapa pentingnya kemerdekaan untuk menjalankan agama, berdakwah, bekerja, membangun atas dasar ridha Allah. Semua ini dilakukan hanya karena ingin melihat agama Allah tegak di muka bumi ini.


Di saat negeri-negeri lain telah tegak, kokoh, dan maju baik dari segi ekonomi, pendidikan dan infrastruktur lainnya, ummat Islam Aceh sekarang ini malah merasakan yang lain: penderitaan, kezaliman, pembunuhan, pemerkosaan, kehancuran ekonomi, dan keterbelakangan-keterbelakangan lainnya. Ironinya, hal ini disebabkan oleh negeri yang dulu dibantu oleh ummat Islam Aceh dengan harta, darah dan air mata. Yang lebih menyedihkan lagi, penderitaan yang sedemikian hebat dirasakan oleh ummat Islam Aceh tanpa ada yang membantu, malah banyak yang diam menutup mata dan telinga, seolah-olah tidak berlaku apa-apa atas ummat Islam di Aceh.

Sedih dan Sakit

Menyedihkan dan menyakitkan memang, di saat semua orang Indonesia sibuk memainkan sandiwara politik Jakarta, di saat orang Malaysia dan Singapura berkejar-kejaran menampakkan keunggulan pembangunannya, tetapi di Aceh nyawa-nyawa muslim Aceh terus melayang, darah dan air mata tak hentinya mengalir, kekurangan pangan dan kegelapan dirasakan seorang diri oleh ummat Islam Aceh. Dimanakah negeri-negeri yang dulu Aceh bantu membebaskannya dari penjajahan? Dimanakah orang-orang yang dulunya menganggap ummat Islam di Aceh sebagai saudara dan serumpun serta seagama? Dimanakah mereka sekarang? Atau apakah sekarang zamannya menutup mata dan telinga terhadap penderitaan ummat Islam?

Tidak! Itu tidak mungkin terjadi sebab banyak perhatian tercurah bila kasus Ambon dan Maluku terjadi. Banyak orang Islam terutama di Indonesia sangat peduli dengan penderitaan muslim Ambon dan Maluku. Tapi mengapa mereka menutup mata dan telinga kepada muslim Aceh?

Mungkin mereka menganggap bahwa kasus Aceh bukan kasus antar ummat beragama seperti Ambon dan Maluku di mana banyak mesjid dibakar dan di mana-mana terlihat tanda salib diletakkan sebagai lambang gerakan nashrani. Apakah itu alasannya? Apakah orang Islam membunuh, membakar, memperkosa, dan menzalimi orang Islam juga tidak ada hukumnya? Apakah orang Islam yang dizalimi tak perlu dibantu? Tidak saudara, semua orang yang dizalimi perlu dibantu apakah lagi ia seorang muslim, apakah lagi mereka sebuah masyarakat muslim.

Terakhir

Rakyat Aceh yang 100% muslim itu kini sangat menderita. Persediaan pangan sangat menipis dan sirkulasi bahan bakar telah terhenti akibat mogok yang dilakukan para supir pengangkut sebab pungutan liar yang dilakukan aparat  sangat tidak manusiawi. Muslim Aceh sekarang  dalam kelaparan dan kegelapan tanpa makanan dan bahan bakar. Muslim Aceh sekarang dalam penderitaan dan dizalimi. Siapa yang peduli?

Wa’fu’anni ya Karim.
Wallahu a’lamu bishshawab.

0 comments